OSI LAYER

 Nama : Asri Nurhayati Hakim 

Kelas : X TKJ 3

Absen : 05 



                                              OSI LAYER 



Pengertian

OSI merupakan singkatan dari Open System Interconnection. OSI adalah sebuah arsitektur komunikasi yang digunakan sebagai standar untuk menghubungkan komputer-komputer walaupun dari vendor-vendor yang berbeda, sehingga dapat membentuk sebuah jaringan. Dan sebuah standar untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika. 


Fungsi 

OSI Layer ditujukan untuk memungkinkan pembuat PC, jaringan, dan pengembangan perangkat lunak untuk membuat produk yang dapat mereka sambungkan tanpa adanya usaha tambahan. 


7 Lapisan OSI Layer 

1. Application Layer ( Layer ke-7 )
    adalah pusat terjadinya suatu interaksi antara user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan
    fungsionalitas sebuah jaringan. 
    Contoh protokol di Application Layer : HTTP, FTP, SMTP.

2. Presentation Layer ( Layer ke-6 )
    berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format 
    yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. 
    Contoh protokol di Presentation Layer : MIME, TLS, SSL.

3. Session Layer ( Layer ke-5 ) 
    berfungsi untuk mengendalikan dialog maupun melakukan pengelolaan terhadap koneksi suatu
    komputer. Selain tu, di Session Layer ini juga bisa melakukan pemutusan koneksi internet pada
    suatu komputer. 
    Contoh protokol di Session Layer : NFS, RTP, SMB.

4. Transport Layer ( Layer ke-4 )
    pada layer ini memiliki beberapa fungsi yang spesifik, yaitu : 
    - Memecahkan data yang akan dimasukkan ke dalam beberapa paket data
    - Melakukan transmisi data mulai dari session sampai network layer
    - Melakukan looping terhadap proses transmisi yang ada dalam paket data yang hilang
    - Setiap paket yang ada akan diberikan penomoran oleh layer ini, sehingga mudah untuk menyusun
      ulang. 
    Contoh protokol di Transport Layer : TCP ( Transmission Control Protocol ), UDP ( User Datagram 
    Protocol ).

5. Network Layer ( Layer ke-3 )
    berfungsi untuk mendefinisikan alamat IP sehingga setiap komputer dapat saling terkoneksi dalam
    satu jaringan. Network Layer juga berfungsi untuk melaksanaka proses routing dan membuat header
    untuk setiap paket data yang ada. 
    Contoh protokol di Network Layer : IP ARP, ICMP, IPSec. 

6. Data Link Layer ( Layer ke-2 ) 
    fungsi utamanya adalah untuk memeriksa bila terjadi kesalahan dalam menyalurkan transmisi
    terhadap bit data. Selain itu pada layer ini juga terjadi koreksi kesalahan, pengalamatan hardware
    pada MAC Address, dan flow control.
    Contoh protokol di Data Link Layer : ATM, Ethernet, FDDI, MPLS, Token Ring.  

7. Physical Layer ( Layer ke-1 )
    berfungsi sebagai transmisi terhadap bit data. 
    Contoh protokol di Physical Layer : Ethernet, USB, IEEE, Bluethooth.


#SMKTelkomMalang


Komentar